google376dd0c736f65c61.html jejak tersamar: Juli 2013

Rabu, 31 Juli 2013

"Napak Tilas" ke Bengkulu

Lubuk Linggau, Curup, Kepahiang…akhinya ….Bengkulu…!
Dini hari 25 September 2009, mobil travel yang kami tumpangi membawa kami melewati kota-kota itu serasa membawa alam pikirian ku memasuki masa 17-24 tahun yang lalu, masa dimana aku selalu melewati kota-kota itu untuk menghabiskan waktu setiap liburan semester SMA dan tahun-tahun awal kuliahku di kota kelahiranku Jambi ke Kota Bengkulu.

Pagi aku kembali menginjakkan kaki ke Bengkulu bersama istri ke kota dimana pernah aku ceritakan padanya tempat yang meninggalkan banyak kenangan di tahun 1996-2002, tempat yang kembali aku kunjungi semenjak kepindahan kembali ortuku ke Kota Jambi sekitar tahun 1992.

Pantai Panjang
 Waktu yang singkat kami gunakan seefektif dan seefisien mungkin untuk mengitari kota ini. Beberapa tempat tidak berubah, seperti kerasnya deburan ombak samudera ke bibir Pantai Panjang, Benteng Marlborough masih kokoh berdiri,. Akan tetapi sebaliknya lebih banyak perubahan yang kutemui. Pohon -pohon pinus yang memegari pantai sudah tinggi menjuang. Jejeran hotel, cottage, dan sebuah pusat perbelanjaan besar telah berdiri di sepanjang alur Pantai Panjang, Di Pasar Minggu kini terdapat pusat perbelanjaan besar dan beberapa toko waralaba makanan terkenal. Jalan menuju Pelabuhan Pulau Baai berjarak sekitar 30 km arah selatan dari pusat kota yang dahulu sepi telah berdiri banyak bangunan. Pada tepi jalan di pinggiran Danau Dendam Tak Sudah kini sudah ada dan banyak warung minuman yang menyediakan jajanan khas jagung bakar dan air degan. Beberapa tempat yg dulu pernah kulewati juga kami datangi seperti Kampus UNIB sekitar 10 km disebelah utara dari pusat kota dan Desa (?) Air Sebakul sekitar 20 km arah timur Bengkulu yang juga banyak mengalami perubahan.
Danau Dendam Tak Sudah

Tempat yang paling menarik buatku untuk dilihat adalah bekas rumah ortuku di Padang Harapan. Dimana pada setiap liburan kuliah semesteranku di Jambi selalu kuhabiskan waktu di rumah ini, tempat dimana dulu kuhabiskan waktu liburanku dengan bermain catur bersama mendiang ayahku atau tetanggaku, dan lebih banyak waktu lagi aku gunakan untuk membaca koran, menonton teve atau tiduran. Sungguh "no problem" sekali rasanya hidup saat itu. Entah siapa yang menempati rumah itu sekarang. Tidak kutemui orang2 yang aku kenal disekitar rumah ini dan kami juga tidak berusaha mencari dimana orang-orang yang mungkin masih mengenaliku di kota ini. Aku menjadi sangat asing disini.
View Pantai Panjang dari Benteng Marlborough

Tidak penuh 2 hari kami di kota ini, tetapi sudah cukup untuk mengobati rasa penasaran istriku dan rasa rinduku. Apakah suatu saat aku kembali ke Bengkulu Allahu alam