Lubuk Linggau, Curup, Kepahiang…akhinya
….Bengkulu…!
Dini hari 25 September 2009, mobil
travel yang kami tumpangi membawa kami melewati kota-kota itu serasa
membawa alam pikirian ku memasuki masa 17-24 tahun yang lalu, masa
dimana aku selalu melewati kota-kota itu untuk menghabiskan waktu
setiap liburan semester SMA dan tahun-tahun awal kuliahku di kota
kelahiranku Jambi ke Kota Bengkulu.
Pagi aku kembali menginjakkan kaki ke
Bengkulu bersama istri ke kota dimana pernah aku ceritakan padanya
tempat yang meninggalkan banyak kenangan di tahun 1996-2002, tempat
yang kembali aku kunjungi semenjak kepindahan kembali ortuku ke
Kota Jambi sekitar tahun 1992.
Pantai Panjang |
Waktu yang singkat kami gunakan
seefektif dan seefisien mungkin untuk mengitari kota ini. Beberapa
tempat tidak berubah, seperti kerasnya deburan ombak samudera ke bibir Pantai Panjang, Benteng Marlborough masih kokoh berdiri,. Akan tetapi
sebaliknya lebih banyak perubahan yang kutemui. Pohon -pohon pinus
yang memegari pantai sudah tinggi menjuang. Jejeran hotel, cottage,
dan sebuah pusat perbelanjaan besar telah berdiri di sepanjang alur
Pantai Panjang, Di Pasar Minggu kini terdapat pusat perbelanjaan
besar dan beberapa toko waralaba makanan terkenal. Jalan menuju
Pelabuhan Pulau Baai berjarak sekitar 30 km arah selatan dari pusat
kota yang dahulu sepi telah berdiri banyak bangunan. Pada tepi jalan
di pinggiran Danau Dendam Tak Sudah kini sudah ada dan banyak warung
minuman yang menyediakan jajanan khas jagung bakar dan air degan.
Beberapa tempat yg dulu pernah kulewati juga kami datangi seperti
Kampus UNIB sekitar 10 km disebelah utara dari pusat kota dan Desa
(?) Air Sebakul sekitar 20 km arah timur Bengkulu yang juga banyak
mengalami perubahan.
Danau Dendam Tak Sudah |
Tempat yang paling menarik buatku untuk
dilihat adalah bekas rumah ortuku di Padang Harapan. Dimana pada
setiap liburan kuliah semesteranku di Jambi selalu kuhabiskan waktu
di rumah ini, tempat dimana dulu kuhabiskan waktu liburanku dengan
bermain catur bersama mendiang ayahku atau tetanggaku, dan lebih
banyak waktu lagi aku gunakan untuk membaca koran, menonton teve atau
tiduran. Sungguh "no problem" sekali rasanya hidup saat itu. Entah siapa
yang menempati rumah itu sekarang. Tidak kutemui orang2 yang aku
kenal disekitar rumah ini dan kami juga tidak berusaha mencari dimana
orang-orang yang mungkin masih mengenaliku di kota ini. Aku menjadi
sangat asing disini.
View Pantai Panjang dari Benteng Marlborough |
Tidak penuh 2 hari kami di kota ini,
tetapi sudah cukup untuk mengobati rasa penasaran istriku dan rasa
rinduku. Apakah suatu saat aku kembali ke Bengkulu Allahu alam